Repost it...Sebenarnya catatan ini sudah pernah saya
publikasikan di akun FB saya https://www.facebook.com/M.F2.iSaLL hahahah :-D
maaf numpang promo. Saya seketika teringat dengan kejadian 2 tahun lalu.
Berbicara mengenai organisasi didalamnya pasti tidak terlepas dari yang namanya
Tanggungjawab, Komitmen dan Idealis. Kali ini saya bermaksud menyoroti apa itu
tanggungjawab berkaitan dengan cerita yang pernah saya alami. Rasanya kagen
masa-masa itu...... dari situlahh saya belajar banyak mengenai arti dari kehidupan
yang tidak pernah saya peroleh dari bangku pendidikan formal...
Tanggung jawab kata yang sering sekali didengar oleh telinga kita,bahkan
mudah sekali kita ucapkan. Tapi pernahkah kita sehari penuh,atau 24 jam
bertanggung jawab kepada diri kita sendiri???. Ya bisa dikatakan hampir
mustahil kita mampu bertahan oleh godaan untuk bersikap dan bertindak dengan
penuh tanggung jawab. Terhadap setiap perkataan, perbuatan, tingkah laku, sikap
dan masih banyak lainnya. Selama ini kita hanya mengkira – kira atau melihat
tanggung jawab sebagai efek dari kepercayaan yang telah diberikan seseorang
untuk kita. Atas kepercayaan itu lah kita dituntut bertanggung jawab. Mineside
ini lah yang kebanyakan kita lihat dan temui meski tidak semua orang berfikir
tanggung jawab adalah konsekuensi dari pemberian kepercayaan. Dalam bidang ilmu
lain sebagagaimana dipaparkan dalam rumus persamaan reaksi besarnya reaksi itu
sama dengan aksi. Setidaknya itu yang sedikit saya ketauhi. Pada cataaatan saya
kali ini, saya tidak akan jauh – jauh dari kata Tanggung Jawab. Saya sangat
terinspirasi dari apa yang saya peroleh kemarin. Sebelum kita melangkah lebih
jauh saya akan mencoba mengartikan, apa itu tanggung jawab ??. Tanggung jawab
sendiri dalam KBBI berarti kewajiban untuk menaggung apa bila terjadi suatu
hal,yang dilakukan pihak sendiri ataupun pihak lain. Setelah sama-sama kita
ketaui apa arti harfiah dari kata tanggung jawab dapat ditarik garis kesimpulan
jika tanggung jawab itu muncul setelah pemberian kepercayaan.
Entah saya harus marah atau kecewa, setelah semua ini. Ya
disisi lain saya sangat kecewa akan kejadian ini. Alhamdulilah hingga akhir
saya mampu menahan emosi, dan masih menggunakan akal sehat untuk menyelesaikan
semuanya. Meski diawal – awal saya sempat terbawa emosi. Sebagai manusia biasa
saya sebenarnya juga bisa marah. Mungkin mereka berfikir anak yang jalan saja
tidak menapak tanah, apa berani. Ya tak apalah itu pemikiran anda. Saya justru
termotivasi untuk menunjukkan ini lah orang yang jalan saja tak menapak ke
tanah. Hahaha :D. Kewajiban itu yang menjadikan alasan saya tetap bertahan
hingga akhir. Sebenarnya saya tidak mencari Who is true ?? But saya mencari
What is True ??. Semestinya mereka yang lebih berpengalaman menggarahkan saya
yang notabennya minim pengalaman. Bukan hanya berkicau dan mencari kesalahan. Memang
saya salah, saya pun sudah minta maaf apakah itu belum cukup ?. Jika mereka
mampu menyalahkan maka seharusnya mereka juga mampu memberitahu mana yang
benar. Hahaha J. Ini bukan pembenaran ini merupakan suara hati yang sedang
dilanda konspirasi. Ya bisa jadi efek dari bahasa vikynisasi hahah :D. Mungkin
hanya momentumnya yang bersamaan. Saya teringat dari kata-kata rekan saya
kurang lebih seperti ini “ Setiap individu dalam organisasi akan merasa lebih
dihargai jika diberi kepercayaan”. Kepercayaan itu dalam bentuk tanggung jawab
atas sebuah pekerjaan. Sipp bener sekali. Saya juga merasa dihargai ketika
diberi tanggung jawab untuk menjadi sie. humas dalam acara besar
seperti kemarin. Ya ini adalah pengalaman baru dan berkesan dalam
hidup saya. Mungkin bagi sebagian orang hal seperti ini sudah biasa, namun bagi
saya hal ini luar biasa. Banyak pengalaman yang saya peroleh bahkan itu tidak
ternilai dengan materi. Yes I Like It. …
Dari setiap
kejadian pasti ada pembelajaran yang bisa didapat. Seperti kejadian kemarin,
pemikiran saya justru tertuju bukan kepada kicauan seseorang tapi pada
tindakan. Saya menjadi tergugah untuk mengutamakan Action beter than say word.
Ya setidaknya saya bisa meniru apa yang dilakukan senior – senior saya (tetanga
sebelah yang berisik). Meski masih banyak kekurangan yang saya lakukan, juga
terlihat tampak belum maksimal. Tapi saya memiliki kepuasan tersendiri atas apa
yang telah saya curahkan baik waktu , tenaga maupun pikiran. Saya sangat
menikmati meski harus mandi sehari satu kali dalam tiga hari berturut – turut,
dan hanya tidur kurang dari 5 jam sehari pada H-1. Itu lah yang menjadi
konspirasi dalam hati. Pertanyaannya kenapa saya justru senang ??. Ya kembali
pada pernyataan teman saya diatas tadi. “Karena pemberian Tanggung jawab” itu
adalah alasan dari semuanya. Saya merasa diakui keberadaannya,heheh J.
Selain itu ini adalah pembelajaran bagi saya untuk bermasyarakat.
“Bersosialisasi itu penting untuk mempermudah kita berbaur dalam masyarakat”
kata – kata inilah yang menjadikan alasan saya lebih semangat. Semula saya
menilai hal ini sebagai tuntutan. Namun seiring berjalannya waktu saya dapat
menikmatinya, dan semuanya tidak lagi menjadi tuntutan tapi entahlah kaki ini
terasa begitu ringan untuk melakukannya. Ya semua berawal dari rasa dihargai
karena pemberian kepercayaan melalui tanggung jawab. Entah ini bisa dikatakan
tanggung jawab atau apa lah terserah kalian yang menilainya.
Konspirasi hati kedua adalah antara saya harus mempublikasikan catatan ini atau
saya simpan pada local D. kenapa begitu ??. Jujur saya takut dengan catatan
saya ini justru memperkeruh suasana. Tapi sungguh tidak ada maksud sedikitpun
untuk memperjelek, atau bermaksud menghasud. Ini adalah lukisan dari suasana
hati. Saya bahkan tidak mencantumpan instansi, nama acara atupun sesuatu yang
menjurus ke individu atau kelompok tertentu. Hal ini terpaksa saya lakukan
untuk menjaga hal yang tidak di inginkan. Kembali pada apa yang saya rasakan.
Entah kenapa banyak sekali konspirasi hati didalam catatan saya kali ini hahah J.
Ya bisa jadi karena saya dihadapkan pada dua hal yang saya sendiri tidak
mengetauhinya L. Bagaimana saya mendeskripsikan kejadian demi kejadian ya
yang terpenting adalah adanya suatu kepuasan. Memang benar segala sesuatu yang
dilakukan atas asas kekeluargaan pasti terasa lebih mudah untuk dilakukan.
Begitu juga semua apa pun itu yang dilakukan atas dasar suka pasti terrasa
berbeda. Saya merasakannya saat itu, saat teman saya membantu saya padahal dia
bukan bagian dari regu saya. Ya itulah solidarity rasa kebersamaan,
kekeluargaan yang membuat saya merasa nyaman. Dari mana rasa itu ada..?? Saya
sendiri juga tidak mengetauhinya, entah angin dari mana, bisikan apa yang saya
dengar. Tapi semuanya seperti telah tersekenario rapi menjadi satu kejadian yang
tak terduga – duga. Kekompakan itu lah muara dari semuanya. Saya juga
berkesempatan merasakan tanggung jawab yang ada dalam diri seorang pimpinan.
Saya jadi terharu hiks hiks hiks ;’( . Pada catatan ini saya lebih menekankan
pada suasana hati yang tak dapat dideskripsikan dengan kata – kata. Keruh,
Jenuh , kusam bahkan tak ada kata yang mampu melukiskan. Mungkin Inilah
namanya Konspirasi Hati.
Mengakhiri catatan saya untuk
kali ini mungkin ada kehilafan dalam kata maupun ketidak sengajaan saya dalam
mencurahkan isi hati ini. Saya sebagai manusia , Menungso biasa mohon maaf
sebesar – besrnya. Terima=kasih untuk semua yang dengan setia membaca catatan
saya. Semoga bermanfaat. Amin J, …. J Buat kalian yang sekarang
berada dalam organisasi lakukan semuanya dengan ikhlas ingat tidak ada hal
apapun yang kalian lakukan itu sia-sia, sia-sia bagi kalian yang tidak
melakukan satu halpun yang berguna bagi sesama...Satu Hati Satu Rasa Satu Jiwa
Satu Kata Semangat CreMONA Huhahahha (Y)
By:M.F.F
Comments
Post a Comment