This is me….. Ini Saya. Salah satu judul lagu yang
populer sekitar tahun 2008,ya benar itu adalah judul dari lagu yang dinyanyikan
Demi Lovato. Entahlah sejak kapan saya suka dengan lagu ini,mungkin 4 bulan
yang lalu heheh :D. Bahkan saya menulis catatan ini pun juga karena inspirasi
dari lagu itu. Ssssssstt… Sudah cukup sudah saya tidak akan bahas panjang,lebar
masalah Demi Lovato dengan lagu-lagunya yang hitz itu J. Suatu saat ketika
saya bercermin dikaca sebuah etalase toko baju. Eh entar dipikir saya waktu itu
mau beli baju,ya sayangnya anda salah. Karena saat itu kebetulan saya hanya
numpang lewat. Ya seperti yang anda ketauhi setiap sudut dari toko baju pasti
banyak terpampang kaca dengan ukuran besar, Bahkan muat menampilkan gambar kita
satu badan penuh. Saya baru menyadari bahwa saya bisa melihat bagaimana sih mahluk
yang satu ini lebih jelas. Hahha harap maklum karena saya selama ini hanya
berkaca menggunakan kaca sepion, bihh nek jujur banget. Jujur selama ini saya
jarang memperhatikan penampilan. Sejak dulu banyak teman yang mengatakan kalau
saya itu kurang modis hahah memang benar apa yang mereka katakana itu baru saya
sadari sekarang.Tapi Saat mereka mengatakan hal itu saya cuek saja. Namun
semenjak saya duduk dibangku kuliah ini tepatnya setelah come back, ya bisa
dibilang ada banyak perubahan masalah penampilan. Saya jadi senang menggunakan
celana jenis jeans. Padahal semenjak dulu kala, saya sangat akrab dengan celana
kain. Entah berapa banyak celana kain dilemari kamar saya yang kini mulai saya
sisihkan. Hahah :D Pada awal perkuliahan lalu saya sempat berkata jika gurunya
pakai celana jeans terus muridnya pakai celana apa ?. Ya saya tertawa sendiri
ketika menulis kalimat ini. Saya berkata seperti itu karena teman saya bertanya
“kenapa kamu kok tiap hari pakai celana kain ?”. Waktu itu iya juga bilang jika
saya terlihat lebih tua dari usia saya,karena penampilan saya. Hahahah :D .
Trimss buat sarannya yang kemarin J . Dari situ lah saya tergugah untuk
kembali membuat catatan ini.
Seseorang bisa menilai orang lain berdasarkan apa yang
mereka lihat. Sebenarnya kita juga bisa menilai seseorang berdasarkan apa yang
kita dengar atau rasakan tapi itu sangat jarang dilakukan. Apa yang mereka
lakukan ??. Pertanyaan yang muncul sebagai berikut, sadarkah jika kita tanpa
sadar sering melakukan penilaian terhadap individu berdasarkan apa yang kita
lihat ?. agak ribet ya bahasanya ?.hehehe. Kebanyakan dari kita pasti menilai seseorang
melalui kesan pertama. Ya kalau dalam bahasa percintaan mungkin pandangan
pertama. Hahaha J. “Tidak semua yang dilihat mata itu benar adanya”
apakah anda sependapat dengan kalimat itu ??. Saya secara personal sangat
sependapat dengan pendapat itu. Karena mata sering tertipu dengan penampilan
seseorang. Coba kita cermati dan lihat modus – modus penipuan saat ini yang
menggunakan penampilan hahah :D. Bahkan masih hangat ditelinga kita kasus
Zazkia Gotik yang tertipu oleh mantan tunangannya hahahh :D. Kok malah bahas
infotaimen. Kembali pada penampilan, mereka yang berpenampilan urakan atau
ndugal terkadang tidak dengan sikap dan atitudenya. Begitu juga mereka yang
berpenampilan kalem ,alim tapi tidak dengan perilakunya. Ya itulah sandiwara
kehidupan. Banyak yang berbagi peran dalam kehidupan. Bahkan mereka yang berpenampilan
ya saya bilang ndugal lah, aduh apa ya kata yang tepat untuk istilah trend
fashion yang dibawa oleh anak-anak punk itu lo. Dengan wajah sangar bahkan
dengan telingga, lidah, sampai lubang hidung penuh anting atau dalam bahasa
trend tindikkan. Waduh saya tidak bisa bayangkan pasti sakit,waktu pasang itu
aksesoris. Tapi justru mereka masih memiliki kepedulian yang besar terhadap
sesama. Coba anda bandingkan dengan mereka yang berbusana rapi santun – santun
ternyata justru makan uang rakyat (korupsi). Jadi kita tidak boleh menghakimi
apa yang diinformasikan oleh mata. Dalam kata lain jangan “Justifikasi
sebelum Klarifikasi” kebenarannya. Saya juga sempat berbincang – bincang
dengan pengamen yang berpenampilan ya bisa saya bilang sangar bahkan cenderung
menakutkan saat dalam perjalanan pulang ke kota kelahiran. Ternyata ia adalah
calon sarjana S1 jurusan sastra, entah sastra apa. Yang jelas dia bilang dari
salah satu universitas swasta, ia mahasiswa semester akhir yang sedang mencari
bahan sekripsi. Waduh sekali lagi penampilan itu sering menipu. Wassspadalah J. Hal itu pun terulang
ketika dalam perjalanaan menuju kota malang saya duduk disebelah orang tua
dengan penampilan biasa – biasa saja. Eh ternyata ia adalah dosen di
universitas negri di kota Surabaya, Jurusan ekonomi bisnis. Waduh lagi – lagi
mata saya tertipu dengan yang namanya penampilan. Bahkan saya sempat beberapa
kali dihubungi beliau karena kami sempat bertukar nomer telepon. Hehehe J
Kembali pada This is me.Terkadang kita kebanyakan menilai,
memperhatikan orang lain tapi kita lupa akan diri kita sendiri. Dalam bahasa
jawa nggak ndeleng gitoke dewe. Hehehe J. Entah lah kalian mau bilang saya narsis
lah atau saya alay lah. Itu mutlak kewenangan kalian menilai saya,hak anda
untuk berpendapat. Memang secara nalar kita tidak bisa melihat diri kita
sendiri. Ya itu benar sekali,itu adalah jawaban atau bisa dibilang pembenaran
kenapa kita sering melihat dan menilai orang lain sebelum melihat dan menilai
diri kita sendiri heheh :D. Tapi secara teori kita bisa melihat diri kita
sendiri saat kita di depan cermin. Bukankah begitu ??. Tapi bukan itu maksud
dari kalimat saya sebelumnya. Setiap individu diciptakan pasti memiliki
kekurangan dan kelebihan satu sama lain yang berbeda-beda. Kita sangat sulit
menilai diri sendiri karena sudah pasti penilaian kita tidak bisa dibilang
falid karena diragukan kenetralannya hehee. Iya itu karena peran dari perasaan
berbeda dengan teori matematis secara teori 1 + 1 = 2. Dimanapun dan kapanpun
hasilnya akan tetap sama. Namun berbeda dengan penilaian terhadap apa yang kita
lakukan atau sikap kita. Orang lain disekitar kita lah yang akan menilai apa
yang kita lakukan,ucapkan bahkan over all tentang kita. Penilaian dari mereka
itulah yang sering kita nilai dengan kritik atau saran. Tanpa penilaian yang
mereka berikan kepada kita, tentu kita tidak dapat mengenali siapa diri kita.
Penilaian setiap individu terhadap individu itu beragam. Karena “Dari mana kita
memandang itu yang membedakan”. Setiap apa yang diberikan atas penampilan atau
pun tingkah laku kita tentu tidak bisa merubah sikap dan perilaku kita secara
langsung. Pasti jawabannya this is me. Saya ya saya , Kamu ya kamu. Saya bukan
kamu,dan kamu bukan saya. Namun penilaian dari seseorang terhadap perilaku dan
sikap kita penting adanya. Agar kita mengetauhi mana yang pantas dan mana yang
tidak pantas. Tentu kita harus menyaring dan menseleksi semua penilaian dari
orang lain. Ilustrasinya ialah sama saat kita membeli baju. Apa kita langsung
membeli ?.. Tentunya tidak begitu,kita pasti mencoba terlebih dahulu mana yang
sesuai,cocok, pas, nyaman dan pantas. Kalau saya meskipun sudah cocok, pantas,
bahkan kalau dilihat tampak keren tapi kalau baju itu harganya tidak bersahabat
dikantong ya ditinggal saja lah hahhahah J. Hal itupun sama dengan penilaian akan
diri kita oleh orang lain. Sekiranya itu tidak sesuai dengan gaya kita, ya
ditinggal saja. Namun meskipun itu tidak sesuai dengan gaya kita tapi jika itu
baik untuk kita tidak ada salahnya untuk kita pakai, Bukankah begitu heheh :D.
Ada kata – kata menarik seperti ini “Mereka menilai dari apa yang yang mereka
lihat bukan dari apa yang telah kita perbuat” Ya itu kah sang kritikus yang
hanya bisa mengkritik tapi tidak mampu memberi solusi. Mengenali diri itu
penting agar kita lebih bisa mensyukuri apa yang telah kita miliki J.
Diakhir catatan saya, semoga kita lebih bijak dalam menjalani kehidupan. Apa yang menjadi penilaian mereka tentang kita mutlak sepenuhnya HAK mereka. Jadikan kritik atau penilaian tentang kita sebagai motivasi untuk kita lebih baik nantinya. Jangan menjadikan semua itu beban yang menghambat langkah kita kedepannya. Karena mereka tidak perlu memahami sepenuhnya tentang kita. Kita pun tidak dibenarkan untuk berprasangka buruk kepada semua kebaikan orang lain. Kembali pada “Apa yang dilihat oleh mata tidak semuanya benar adanya”. Biarlah semua menilai kita sesuai dengan apa yang mereka kehendaki. Jangan berfikir jika memperbaiiki itu mesti merubah. Karena, tanpa merubahpun kita bisa memperbaikinya. Jadi jangan berpikir karena seseorang kita harus merubah sikap kita. This is me…. Jika kalian tidak sependapat itu mutlak kebebasan kalian. Terimakasih untuk semuanya yang telah peduli kepada saya. Meski terkadang kepedulian kalian sempat saya salah artikan. Terimakasih karena kalian saya mampu bertahan,and to someone disana I Love You. Sekali lagi “This Is Me” . Sebagai manusia biasa saya minta maaf jika ada kata – kata saya yang tidak berkenan dihati kalian semua. Catatan ini adalah refleksi pemikiran yang berjejal dikepala. Semoga kita mampu merefleksikan diri agar lebih baik kedepannya. Amin…. Oh..Iya ini ada sedikit pembaharuan di bagian postingan ini...sesuai dengan judulnya This Is Me...Ini ada video yang sekiranya bisa membantu kalian dalam mengenal saya...Klik Link berikut ====> This Is Me..
TERIMAKASIH,, Semoga Bermanfaat..
Diakhir catatan saya, semoga kita lebih bijak dalam menjalani kehidupan. Apa yang menjadi penilaian mereka tentang kita mutlak sepenuhnya HAK mereka. Jadikan kritik atau penilaian tentang kita sebagai motivasi untuk kita lebih baik nantinya. Jangan menjadikan semua itu beban yang menghambat langkah kita kedepannya. Karena mereka tidak perlu memahami sepenuhnya tentang kita. Kita pun tidak dibenarkan untuk berprasangka buruk kepada semua kebaikan orang lain. Kembali pada “Apa yang dilihat oleh mata tidak semuanya benar adanya”. Biarlah semua menilai kita sesuai dengan apa yang mereka kehendaki. Jangan berfikir jika memperbaiiki itu mesti merubah. Karena, tanpa merubahpun kita bisa memperbaikinya. Jadi jangan berpikir karena seseorang kita harus merubah sikap kita. This is me…. Jika kalian tidak sependapat itu mutlak kebebasan kalian. Terimakasih untuk semuanya yang telah peduli kepada saya. Meski terkadang kepedulian kalian sempat saya salah artikan. Terimakasih karena kalian saya mampu bertahan,and to someone disana I Love You. Sekali lagi “This Is Me” . Sebagai manusia biasa saya minta maaf jika ada kata – kata saya yang tidak berkenan dihati kalian semua. Catatan ini adalah refleksi pemikiran yang berjejal dikepala. Semoga kita mampu merefleksikan diri agar lebih baik kedepannya. Amin…. Oh..Iya ini ada sedikit pembaharuan di bagian postingan ini...sesuai dengan judulnya This Is Me...Ini ada video yang sekiranya bisa membantu kalian dalam mengenal saya...Klik Link berikut ====> This Is Me..
TERIMAKASIH,, Semoga Bermanfaat..
Wassalam….
12 Oktober ‘13
Comments
Post a Comment