Gagal Paham Sama yang Itu

Kejadian ini berawal sekitar kurang lebih 3 bln yang lalu. Sebagai omm yang berusaha baik kepada keponakannya. Seperti biasanya, selalu diagendakan untuk ngajak jalan-jalan si kecil ketika mudik. Meskipun sering dikira jadi bapak dari kedua si bocah ini tapi bagaimana lagi, risiko jadi omm dari mereka. Sebenernya banyak cerita konyol yang terjadi,Tapi kali ini ada cerita yang menggelikan dan sepertinya layak untuk di share di postingan ini.. Langsung saja begini ceritanya......

Reka ulang adegan..
Sore itu si kecil ngajak keluar, seperti biasanya agenda jalan-jalan keliling kota. Tujuannya ya mulai dari pingka, AA sampai huko.Tapi kali ini jalan-jalan nya nggak pakai delman. Cukup bawa si hitam cuss...dengan personil lengkap yang besar dibelakang yang kecil stay didepan. Kadang sih kepikiran apa gara-gara itu ya omm nya ngk laku-laku. Mungkin kebanyakan dari kalian yang belum mengenal saya, dan melihat kondisi ini berfikir bahwasanya "anaknya ya, mas?" Nampaknya itu jadi pertanyaan defalut yang keluar dari mulut kalian. Tak apa lah,tak ada salahnya....

Kembali kecerita konyol....
Setelah puas jalan-jalan di Taman alon-alon cuss pulang kerumah. Sebelum pulang si kecil minta mampir beli es. Berhubung disekitar jalan pulang ada mini market ya itu, yang identik dengan warna biru, merah, kuning. Sengaja nggak saya sebutin apa mereknya biar kalian penasaran. Pokoknya yang pelayannya sering bilang selamat datang,...silahkan berkunjung kembali...

Sesampai didepan mini market langsung cuss masuk, menuju lemari es...liat-liat sebentar terus si kecil ambil bagian pilih-pilih yang dia suka. Maklum kalau yang kecil itu enak dia cuma taunya yang d cup pink itu. ..kalau yang besar pinter dia sengaja ambil magnum yang harganya bisa dapat 4 es yang diambil omm nya. Tak apalah,,sebagai omm yang terpasa berbuat baik, hitung-hitung nggak setiap hari.

Sudah selesai beli es krimnya langsung menuju kasir. DI kasir kebetulan yang jaga mbak-mbak yang lumayan lah. Tinggi, putih, terus rambunya diurai panjang sebahu..masuk lah...COCOK pokoknya. Good Looking.
langsung dah cuss..."Mas, nggak tambah teh botolnya beli 2 gratis 1", ya sempat berlagak mikir seolah mau beli...Padahal biar agak lama stay di depan mbaknya,,puas puasin dah lihat mbaknya...hahahhaha "nggak mbak". Eh tiba-tiba pandangan si kecil mengarah ke etalase didepan kasir. Itu tempat biasa jajaran permen dan cokelat mahal tepat didepan kasir. Ehhhh..tiba-tiba si kecil nunjuk ke arah sesuatu sambil merenggek minta itu. "Lek iku lik,,aku tumbasno iki"


Whaaattt....betapa terkejutnya melihat lurus arah jari telunjuk si kecil. Kotak kecil dengan cover warna merah muda dengan gambar buah-buahan... Alamak seketika keringat dinginn muncul. Eh,,,malah si mbak kasirnya ketawa sambil ngumpet, balik badan. Sebagai ommm yang baik binggung mau alasan apa....tengok kanan kiri belagak nggak paham.. untung suasananya lumayan sepi.. Kebetulan yang beli cuma saya Langsung saya jawab "lhooo,...nggak pareng kui dek, Iku permen karet gawe wong gede" sambil nahan malu...sambil mau ketawa tapi bagaimana lagi.

Sepertinya saya benar-benar diposisi yang terpojok. Maklum yang besar sudah duduk dibangku kelas 4 SD dan sudah lancar baca,,terus yang kecil baru duduk ditaman kanak-kanak. Lagi banyak-banyaknya tanya, maklum rasa ingin tahunya tinggi. Tapi sebagai omm yang berusaha baik dan memberikan mereka konsumsi setara dengan takaran meraka, saya akui kewalahan mau jawab apa, untuk alasan yang satu itu.

Cukup kalian tahu apa isi etalase yang berada tepat didepan meja kasir,jika kebayakan dari mini market yang berjajal di pinggir jalan itu pasti menyediakan permen karet khusus orang dewasa dengan label 18+ dibagian itu.
Konten Dewasa
Yang jadi pertanyaan kenapa konten dewasa itu ada pada jangkauan anak-anak... SIapa coba yang salah. Apa salah kalau anak kecil semacam keponakan saya, yang dengan polosnya tiba-tiba tanya hal semacam itu. Untung saja omm nya cerdas, nggak perlu bohong untuk memberi penjelasan palsu. Cukup sedikit ngeles dengan penjiwaan peran. Meski sedikit kikukk...

Tapi nggak cuma keponakan saya yang penasaran..Omm nya pun penasaran, ,, sesampai dirumah langsung googling kenapa si minimarket dengan sengaja pasang konten dewasa didepan etalase kasir. yang notabennya itu area si kecil. Awalnya saya sempat berpikir mereka mau merusak generasi bangsa dengan menyuguhkan konten dewasa diarea yang dapat dijangkau anak-anak. Namun ternyata mereka punya alibi strategi marketing.

Jawabnya, kenapa si merah rasa-rasa itu ada dideretan etalase depan kasir...? Karena, biar mereka yang mau beli nggak malu dan bisa langsung ambil terus bayar. Eh tapi kan misal alasanya itu kan bisa mereka belinya di apotek atau tempat lain. Kalau malu beli langsung ya udah beli lewat DO saja,,,sekalian beli satu pak untuk dijual lagi,,,,

Jujur saat ini saya risaauu dengan hal yang satu itu,,,pertama kenapa kok nggak ditegurr...
ehhh,,ternyata setelah saya googling udah pernah ada rasia berkaitan hal itu ini link nya  silahkan d baca ==>  Bandel! Pajang di Etalase Depan ini juga link nya ===> Berulangkali disemprit

sebenarnya pasti ada solusinya atas permasalahan ini...Namun masalahnya mau atau tidak.
solusi sederhanya yaitu mereka yang jualan lebih menghargai hak anak-anak yang belum seusianya untuk mengkonsumsi konten tersebut. Coba bayangkan betappa mudahnya mereka membeli konten itu, padahan kebanyakan dari mereka pasti belum dewasa dalam pendidikan sex. ...Bisa jadi ini damppak banyak generasi bangsa yang rusak karena konsumsi yang tidak seharusnya.

Alangkah lebih baik kalau semua itu pada tempatnya...Biar kejadian macam yang saya alami tidak terulang. hendanya konten dewasa semacam itu dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Kalau masalah legal ilegal itu terserah...yang jelas posisi yang katanya strategi marketing itu yang saya kritisi. Kurang pas lah kalau hal semacam itu dipajang di barisan depan. Saya yakhin masih banyak tempat buat jualan benda macam itu. Saya nggak nelarang mau jualan dimana, toh ada yang membutuhkan buktinya ada yang juaal,cuma posisinya saja yang sekali lagi saya kritisi,,,,

Jujur saya gagal paham sama yang satu itu

Diakhir catatan ini semoga kita dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian...
aminnn....

By: M.F.F

Comments